Radarjambi.co.id - KOTA JAMBI - Siloam Hospitals Jambi menggelar Seminar Medis 2019 bertemakan “Cardiovascular Update” yang diikuti oleh ratusan Dokter Jambi yang terdiri dari Dokter umum dan spesialis, perwakilan Rumah Sakit, organisasi-organisasi serta mahasiswa kedokteran, di Hotel Abadi Convention Center, Sabtu (13/04).
Seminar ini diisi oleh dr. M. Fuad Arbi SPJP, dr. Adrian Masno SpJP(K), dr. Harly MT. Lumbantoruan, SpS dan dr. Aaron Manullang SpRad.
Direktur Siloam Hospitals Jambi, dr. Kristianus Cahyono, EMBA mengatakan seminar yang dilaksanakan ini untuk mengupas penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, khususnya Penyakit Jantung Koroner dan Stroke.
“Jadi kami menghadirkan dokter spesialis saraf , spesialis jantung dan juga spesialis radiologi. Kami juga mengundang satu narasumber dari Palembang yaitu spesialis jantung konsultan intervensi.” kata dr.Kristianus.
Disampaikan oleh dr.Kristianus bahwa dengan melihat data riset kesehatan secara nasional, penyakit jantung dan pembuluh darah selalu masuk ke dalam daftar 10 penyakit terbesar penyebab kematian, yaitu utamanya penyakit jantung koroner dan stroke. Jadi, hal ini menjadi salah satu dasar pertimbangan pemilihan topik seminar tahun ini.
“Seminar yang diselenggarakan oleh Siloam ini memang sesuai dengan salah satu misi Siloam Hospitals yaitu melakukan pendidikan kesehatan secara rutin. Tiap tahun Siloam berkomitmen mengadakan seminar kesehatan baik untuk dokter, perawat, analis laboratorium maupun tenaga kesehatan lainnya. Harapan kami bisa membagikan tambahan update dalam ilmu kesehatan dan ilmu kedokteran,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi, Ida Yulianti mengatakan bahwa seminar yang diselenggarakan oleh Siloam Hospitals Jambi dengan berharap para tenaga medis mampu mengurangi angka kematian dan kecacatan yang disebabkan penyakit jantung dan stroke.
Menurutnya, penyebab stroke dan penyakit jantung koroner adalah adanya faktor resiko yang tidak terkontrol seperti penyakit hipertensi, diabetes melitus, dan kolesterol. Hal ini dimungkinkan karena faktor pola makan yang buruk, kebiasaan merokok, dan kurangnya aktivitas fisik seperti olehraga atau gerak tubuh yang cukup.
“Jadi harapan kami bagi teman-teman sejawat, baik dokter umum, dokter spesialis maupun mahasiswa kedokteran dengan adanya kegiatan ini respon cepat terhadap diagnosa penyakit terutama penyakit yang tidak menular ini,” kata Ida.
Secara nasional, dari 2006 sampai sekarang 10 penyakit terbesar yaitu selalu masuk penyakit Jantung Koroner dan Stroke.
“Kemudian di Provinsi Jambi sendiri, masih tinggi angka kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung dan stroke,”ujar Ida.
Untuk diketahui, penderita penyakit jantung koroner akan mengalami keluhan mulai dari nyeri dada, sesak nafas, keringat dingin, hingga dapat mengalami serangan jantung yang dapat mengakibatkan kegagalan memompa darah ke seluruh tubuh. Untuk penyakit stroke sendiri, diperkirakan ada 300.000 kasus stroke setiap tahun di Indonesia.
Reporter : Musriah
Editor : Ansori
Pol PP Amankan 17 Pasangan Mesum Rentan Maret 2018-Maret 2019
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin